Dinamisme

Apa itu dinamisme?
Dinamisme adalah suatu konsep yang memiliki beberapa arti, tapi dalam kaitan kepercayaan, ini adalah pemujaan terhadap roh di balik suatu benda. Mereka percaya bahwa roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat tertentu, seperti pohon besar. Arwah nenek moyang itu sering di mintai tolong untuk urusan mereka. 
Caranya adalah dengan memasukkan arwah mereka ke dalam benda pusaka seperti batu hitam / batu merah delima. Ada juga yang menyebutkan bahwa dinamisme adalah kepercayaan terhadap kekuatan yang abstrak yang berdiam pada suatu benda. Istilah tersebut di sebut dengan mana.

Siapa yang sampai sekarang masih memeluk dinamisme?
Dalam ensiklopedi umum di jumpai defenisi dinamisme sebagai kepercayaan keagamaan primitif pada zaman sebelum kedatangan agama Hindu di Indonesia. 






Sejak kapan kepercayaan dinamisme muncul?
Dinamisme di anggap sebagian dari bagian dari kepercayaan primitif dengan kebiasaan masyarakat primitif yang cenderung menghormati & mengkeramatkan benda. Penganut dinamisme mengganggap bahwa roh / benda memiliki pribadi. Terkait dengan nama dinamisme, Honig berpendapat bahwa nama tersebut baru di cetuskan oleh ilmuwan yang berada pada kurun sejarah sesudahnya. 
Sedangkan dinamisme berasal dari kata dinamos yang berarti daya / kekuatan, sehingga dinamisme adalah kepercayaan yang mengandaikan barang / mahluk tertentu sebagai Tuhan. Dalam hal ini, Harun Nasuition mengemukakan bahwa dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda tertentu yang di anggap memiliki kekuatan misterius.

Di mana pertama kali dinamisme berkembang pesat?
Kepercayaan masyarakat Melayu yang paling kuno adalah dinamisme. Setelah agama Hindu & Budha masuk ke Nusantara, maka sebagian besar masyarakat Melayu menganut agama tersebut yang di akui sebagai agama resmi pemerintah kerajaan, namun masih ada masyarakat Melayu lainnya yang tetap menganut kepercayaan dinamisme sebagai keyakinan beragamanya.

Kenapa masyarakat primitif menganut dinamisme? 
Secara khusus, kemunculan dinamisme adalah karena adanya nisbah yang kuat antara manusia sebagai subjek & barang sebagai objek. Hal ini karena pada konteks dinamisme, subjek & objek sangat berdekatan, bahkan bisa dikatakan, baik manusia maupun benda sama - sama merupakan subjek.
Maka dinamisme timbul dari perasaan takjub, takut & merasa bahwa dirinya kecil sebagai manusia & bergantung kepada daya kekuatan sekitarnya. Mereka melihat sesuatu yang bersifat ilahi di dunia ini, tapi tidak di lukiskannya dalam pikiran sebagai sesuatu yang berpribadi.
Oleh sebab itu, selamanya tidak terjadi hubungan Engkau & aku, tidak ada hubungan kepribadian antara dia dengan benda pujaannya. Sebab itu, segala pengertian khusus yang ada di dalam agama seperti doa, kurban, puasa dsb itu dalam arti tertentu, dalam dinamisme di ubah bentuknya. Doa menjadi mantra, suatu perbuatan yang mengandung daya kekuatan dan menimbulkan keajaiban, sama sifatnya seperti memohon kepada Tuhan. Mantra menjadi rumus yang sakti, yang di Jawa disebut Japamantra. Kurban menjadi suatu perbuatan magis yang mengeluarkan daya kekuatan sendiri, lepas dari ikatan ketuhanan. Begitu juga puasa di ganti dengan tarak / bertapa untuk mendapatkan daya kekuatan yang luar biasa.

Seperti apa ritual dinamisme?
Masyarakat primitif tergolong masyarkat yang sarat dengan nilai religius. Karenanya, hampir setiap kejadian yang dianggap penting selalu menjadi sebab terselenggaranya sebuah upacara. Misalnya ketika terjadi kelahiran, kematian, awal bercocok tanam & kejadian penting lain akan di iringi dengan sebuah ritual berupa upacara. Ini membuktikan bahwa masyarakat primitif merupakan suatu komunitas yang memegang teguh ajaran agama yang di yakininya.

Sumber : 
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Dinamisme
  2. https://www.facebook.com/permalink.php?id=567426959937721&story_fbid=618471668166583
  3. http://alimtiaz.wordpress.com/2012/06/14/sejarah-animisme-dan-dinamisme-pagan/
  4. https://www.facebook.com/permalink.php?id=586756104707238&story_fbid=587741897941992  
 

0 Response to "Dinamisme"

Posting Komentar