Tuan Tapa 4


Menurut sumber lain, di Aceh Selatan hidup 2 ekor naga asal Tiongkok yang sangat perkasa & memiliki ilmu sakti mandraguna. Suatu hari, saat mencari makan di lautan, mereka melihat beberapa titik hitam.

Titik hitam itu adalah 3 sosok manusia, berada dalam perahu kecil dengan tujuan mengelilingi Samudra Hindia. Ketiga manusia itu adalah sepasang suami istri yang merupakan raja & ratu, bersama bayinya. Bayi mungil ini berada dalam pangkuan ibunya. Di tengah perjalanan, kapal tersebut berhenti karna melihat keindahan alam. Sambil menikmatinya, raja beserta keluarganya mandi & beristirahat di tepi laut. Tiba - tiba tanpa di sangka oleh raja munculah sepasang naga yang telah lama mengincar putrinya.

Mereka kemudian mengejar kapal layar tersebut. Mereka sangat menginginkan anak raja, namun anak raja yang cantik itu tidak di temukan karna raja menyembunyikan & menjaga anaknya dengan baik. Mengetahui hal itu, mereka meniup perahu yang sudah sangat dekat itu. Sekali tiup saja, perahu kecil itu terombang - ambing & tenggelam di telan ombak deras. Kemudian, naga betina menjulurkan lidahnya menangkap putri kecil yang terhempas dari perahu itu lalu di bawa lari ke daerah pengunungan.

Si bayi itu menangis tiada henti. Naga betina pusing memikirkan tangisan sang bayi. Terpaksa dia menggunakan kesaktiannya untuk menenangkan si bayi agar tak mengeluarkan air mata lagi.


Sang raja & seluruh awak kapal panik karena putrinya telah hilang di ambil oleh sepasang naga. Karena itu, ia memerintahkan seluruh ABK & pengawalnya untuk mencari putrinya sampai dapat. Maka sejak kejadian itu, mereka yang mulanya ingin berhenti sejenak akhirnya menetap di sana sampai beberapa waktu untuk mencari putri raja. Bertahun - tahun lamanya ia mencari putrinya namun tidak di temukan. 

Singkat cerita, ia akhirnya menemukan putrinya yang sedang di mandikan oleh sepasang naga. Putrinya tersebut sudah besar dengan paras sangat cantik.

Beberapa saat kemudian, naga pun pergi meninggalkan sang putri mandi sendirian. Pada saat itulah ia & pengawalnya keluar dari semak - semak untuk mengambil & membawa lari anaknya kembali ke kapal. Beberapa saat kemudian, naga kembali ke tempat permandian tersebut & melihat sang putri tidak ada lagi. Merasa kesal & marah besar, sepasang naga mengejar kembali raja yang telah membawa lari sang putri & menghancurkan kapalnya.

Melihat 2 ekor naga yang sedang menghancurkan kapal rombongan raja Tiongkok tersebut akhirnya tuan Tapa, yang sedang bertapa, menjadi marah & menghentakkan kakinya ke tanah hingga membekas serta melawan naga tersebut. 

Mulanya, tuan Tapa membunuh naga betina di dekat kapal yang telah di hancurkan. Melihat sang naga betina mati di bunuh oleh tuan Tapa, naga jantan melarikan diri & bersembunyi di belakang pulau di tengah laut. Tuan Tapa yang melihat naga yang bersembunyi di belakang pulau itu langsung memukul dengan tongkatnya sehingga pulau itu terbelah 2.

Namun, pukulan tersebut tidak mengenai sang naga. Kemudian, naga pun lari pontang - panting ketakutan tapi tuan Tapa terus mengejarnya. Tepatnya di tengah laut, naga kembali bersembunyi di belakang pulau & tuan Tapa kembali memukul naga yang bersembunyi itu dengan tongkatnya sehingga pulau itu hancur berkeping - keping. Akhirnya, naga tersebut tidak tau lagi harus bersembunyi di mana. Ia pun sudah merasa kelelahan berlari karena di kejar oleh tuan Tapa. Naga meminta ampun kepada tuan Tapa untuk tidak membunuhnya tetapi tuan Tapa tidak mempedulikan permintaan maaf sang naga sebab naga telah membunuh manusia. Perbuatan sang naga di nilai telah melampaui batas. Naga pun akhirnya di bunuh oleh tuan Tapa. Setelah membunuh 2 ekor Naga, kemudian tuan Tapa menancapkan tongkatnya yang berlumuran darah ke tengah laut & ia pun kembali ke pertapaannya.




0 Response to "Tuan Tapa 4"

Posting Komentar