Animisme


Apa itu animisme? 
Animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus & roh. Ini merupakan asas kepercayaan agama yang mula - mula muncul di kalangan manusia primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini mempunyai jiwa yang mesti di hormati agar roh tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari roh jahat serta dalam kehidupan sehari - hari mereka. Selain dari pada jiwa & roh yang mendiami di tempat yang di nyatakan di atas, kepercayaan animisme juga mempercayai bahwa roh orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh hewan, misalnya suku Nias mempercayai bahwa seekor tikus yang keluar masuk dari rumah merupakan roh dari wanita yang telah mati beranak. Roh orang yang telah meninggal juga bisa memasuki tubuh babi / harimau & di percaya akan membalas dendam orang yang menjadi musuh bebuyutan pada masa hidupnya. 



Siapa yang saat ini masih menganut animisme? 
Di perkirakan bahwa di provinsi Kalbar masih terdapat 7,5 juta orang Dayak Kendayan yang tergolong pemeluk animisme.






Sejak kapan kepercayaan animisme muncul? 
Animisme di anggap sebagian dari bagian kepercayaan primitif. Selain itu, kepercayaan primitif yang secara periodisasi sejarah berada di masa sebelum kelahiran agama lain lazimnya menyisakan hal yang masih berakar kuat hingga saat ini. Terkait dengan nama animisme, Honig berpendapat bahwa nama tersebut baru di cetuskan oleh ilmuwan yang berada pada kurun sejarah sesudahnya. Ilmuwan hanya berusaha mensintesiskan fenomena keberagamaan saat itu & kemudian menamakannya dengan istilah yang demikian. Masyarakat primitif tidak pernah memberikan nama pada kepercayaan yang di anutnya. Mereka hanya meyakininya dengan sepenuh hati serta menjalankan ajaran yang di gariskan dalam kepercayaan tersebut. 


Di mana pertama kali animisme berkembang pesat? 
Keberadaan paham animisme ini tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia. Di zaman itulah, masyarakat belum mengenal agama. Mereka belum mengerti tentang baik & buruk. Mereka juga belum mengerti tentang aturan hidup karena tidak ada kitab suci yang menuntun kehidupan mereka. Tidak ada yang istimewa pada zaman itu kecuali kepercayaan primitif mereka tentang animisme. Nenek moyang bangsa Indonesia ini tidak hanya membawa barang kuno sebagai perbekalan hidup mereka. Di samping itu, mereka juga membawa budaya, tradisi / kepercayaan yang sebelumnya telah mereka dapat dari bangsa lain di luar nusantara. Dari interaksi inilah, nenek moyang Indonesia banyak mengadopsi pemikiran & kepercayaan dari bangsa luar, seperti Tiongkok & India. Kepercayaan animisme telah tumbuh & berkembang pesat di sekitar lingkungan mereka. Dari kepercayaan inilah, mereka membangun sebuah masyarakat. Mereka mengangkat seorang kepala adat sebagai pemimpin. Baik pemimpin kemasyarakatan / pemimpin dalam proses ritual. Tidak hanya itu, masyarakat awal Indonesia juga sudah mengenal tentang bagaimana cara menghormati orang yang sudah meninggal. Mereka percaya bahwa manusia yang hidup masih bisa menjalin komunikasi dengan para leluhur mereka yang sudah meninggal. Untuk itulah, mereka melakukan ritual tertentu dalam rangka menghormati arwah para leluhur & menjauhkan diri dari roh jahat. Jika ditelusuri, kepercayaan semacam ini tidak hanya berkembang di Indonesia. Di Tiongkok misalnya, masih banyak masyarakat setempat yang menganut paham animisme. Begitupun dengan masyarakat India. 
Bahkan, sebagian masyarakat Eropa & Asia Barat pun masih percaya pada animisme. Di kawasan Jazirah Arab, sebagian masyarakat masih percaya pada kesaktian padang Sahara. Fir'aun masih di yakini sebagi sosok yang masih memiliki kekuatan walaupun jasadnya telah rusak. Dari semua penelusuran ini dapat di simpulkan bahwa lahirnya kepercayaan animisme di Indonesia adalah berasal dari pengaruh bangsa lain.



Kenapa masyarakat primitif menganut animisme? 
Aktor internal kemunculan agama ini adalah adanya naluri agama yang di miliki setiap manusia, utamanya sebagai homo religious. Manusia memiliki kesadaran bahwa betapapun hebatnya ia, ada satu zat yang memegang kendali pada seluruh kejadian di alam semesta yang di diaminya. Naluri itu kemudian di representasikan dalam suatu kepercayaan yang masih sangat terkontaminasi oleh pola pikir umum yang berlaku di masyarakat tertentu. Sedangkan faktor eksternal yang cukup berpengaruh, sebatas prediksi, adalah belum masuknya dakwah dari berbagai agama lain. 

Seperti apa ritual animisme?
Praktik animisme di Malaysia masih aktif & di praktikkan secara terbuka & tertutup tergantung pada jenis ritual animisme yang di lakukan. Animisme di praktikkan terutama oleh orang Melayu di Semenanjung Malaysia oleh orang yang di kenal sebagai bomoh, di nyatakan juga di kenal sebagai dukun / pawang. Di Malaysia Timur, animisme juga di praktikkan oleh jumlah yang semakin menurun dari berbagai suku kelompok Kalimantan. 


Sumber : 
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Animisme
  2. http://marufafdhal.blogspot.com/2013/05/animisme-dan-dinamisme.html
  3. http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/agama-dalam-berbagai-bentuk/
  4. http://www.academia.edu/5360005/Indonesian_Ethnicities
  5. http://alimtiaz.wordpress.com/2012/06/14/sejarah-animisme-dan-dinamisme-pagan/
  6. http://sejarah-pancamarga.blogspot.com/2012/01/sistem-kepercayaan-awal-masyrakat.html
  7. http://zonadiskusi.blogspot.com/2009/09/animisme-dan-dinamisme.html
  8. http://id.wikipedia.org/wiki/Animisme_di_Malaysia
  9. http://www.tuanguru.com/2012/10/kepercayaan-animisme.html
  10. Honig, A.G. 2005. Ilmu Agama. Jakarta: Gunung Mulia

1 Response to "Animisme"

Ryo Pakaya mengatakan...

Terima kasih admin

Posting Komentar