KEBIJAKAN EKONOMI PEMERINTAHAN SBY DITINJAU DARI PANDANGAN TEORI EKONOMI KLASIK
Dalam teori ekonomi klasik peranan pemerintah harus dibatasi seminimal mungkin, sebab apa yang dapat dikerjakan oleh pemerintah dapat dikerjakan oleh swasta dengan lebih efisien. Tugas pemerintah hanya dalam di bidang pertahanan, hukum, pendidikan. Para penganut mazhab klasik percaya bahwa setiap orang bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apa saja bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara otomatis. Inti dari teori ekonomi klasik adalah kemakmuran dapat tercapai bila pasar “dibiarkan” berjalan sesuai dengan mekanismenya sendiri, tanpa campur tangan pemerintah. Tentunya segala macam teori yang mendukung adanya campur tangan pemerintah terhadap pasar akan bertentangan dengan pandangan klasik.
Ketika masa pemerintahan SBY, kebijakan ekonomi yang diambil pro-rakyat seperti adanya bantuan-bantuan penanggulangan kemiskinan dan membuka lapangan kerja serta kebijakan yang mengutamakan kekuatan negara seperti kebijakan terhadap investor asing dan lainnya. Menurut analisis saya, kebijakan ekonomi yang dilakukan ada beberapa yang sesuai dengan teori ekonomi klasik seperti membuka hubungan dagang Internasional. Akan tetapi disisi lain ada yang berbeda dengan teori ekonomi klasik karena adanya kesempatan bagi pemerintah untuk mendominasi perekonomian sehingga dapat mematikan potensi dan daya kreasi masyarakat, adanya kebijakan dalam penentuan harga dipasaran. Pasangan SBY-Boediono: “pemerintah tidak akan menyerahkan perekonomian kepada pasar bebas. Akan ada campur-tangan negara, meski tidak boleh terlalu jauh”. Dalam kenyataannya terlihat campur tangan pemerintah dalam perencanaan pembangunan berlebihan dan ketika pemerintah sangat ingin memajukan perekonomian dalam jangka pendek dan panjang, namun tidak mempertimbangkan bagaimana mengikutsertakan seluruh elemen bangsa dalam pembangunan itu sendiri dapat menyebabkan birokrasi yang berlebihan, KKN. Pada intinya tidak semua kebijakan ekonomi yang dikeluarkan SBY relevan dengan teori ekonomi klasik. Jadi kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh SBY yang sebagian memang ada yang sesuai dengan teori ekonomi klasik, akan tetapi disisi lain adapula kebijakan yang masih dikendalikan oleh campur tangan pemerintah.
Pembangunan negara masih diwarnai dengan ketergantungan terhadap negara asing yang menanamkan modal ke Indonesia. Ketergantungan Indonesia terhadap negara-negara maju, padahal ketergantungan merupakan hal yang bertolak belakang dengan pembangunan. Sehingga Indonesia sampai saat ini masih belum bisa menjadi mandiri. Menurut pemikiran kaum klasik penguasaan teknologi dan kerja keras menjadi faktor keberhasilan suatu negara. Bagi negara yang menguasai teknologi akan semakin diuntungkan dengan adanya perdagangan bebas ini, sedangkan negara yang hanya mengandalkan kepada kekayaan alam akan kalah dalam persaingan internasional. Sedangkan di Indonesia masih perlu pengembangan dalam bidang teknologi dan sumber daya manusianya, jadi tidak hanya mengandalkan kekayaan alamnya saja. Jika kebijakan pemerintah salah akan membuat Indonesia semakin terpuruk. Menurut sejarah teori ekonomi ini tidak berhasil diterapkan di Indonesia karena kondisi sosial dan kultural masyarakat Indonesia..
0 Response to "Sejarah Perekonomian"
Posting Komentar