Menurut M. Yamin & M. Sa’id yang mendasarkan pendapatnya pada Prasasti Padang Roco dari tahun 1286 M, suatu ketika Kerajaan besar di Jawa yaitu Singasari di bawah Raja Kertanegara, pernah mengirimkan ekspedisi Pamalayu ke Sumatra, untuk menjalin persekutuan dengan Bhumi Melayu di Swarna Bumi untuk bersama melawan tentara Mongolia pimpinan Kubilai Khan. Menurut versi Kertanegara, untuk merayakan hubungan persahabatan ini, di buat adu kerbau antara pihak Kerajaan Singasari - pihak Bhumi Melayu. Kerbau yang di tampilkan pihak Kerajaan Singasari besar badannya, kuat & tangguh, namun kerbau pihak Bhumi Melayu adalah anak kerbau yang masih menyusu, yang sudah tidak di beri makan minum selama 2 hari sehingga sangat lapar serta haus. Namun, pemimpin Bhumi Melayu yaitu Patih Sewatang, orang yang cerdik. Di kepala anak kerbau ini di pasang taji yang sangat tajam hingga ketika kerbau ini di lepas untuk bertanding, dia langsung menuju kerbau Kerajaan Singasari yang di sangkanya induknya untuk menyusu. Kerbau Kerajaan Singasari ini akhirnya kalah karena perutnya terburai oleh taji yang ada di kepala anak kerbau yang terus berusaha menemukan puting susu di perut kerbau Kerajaan Singasari untuk menyusu.
Minangkabau berasal dari kata Minang & kabau. Kabau berarti kerbau, sedangkan minang berarti taji. Dari peristiwa inilah lahir kata Minangkabau yang berarti kerbau dengan taji.
Namun, menurut sumber lain, Konon pada masa lalu terjadi peperangan yang berlangsung lama antara negeri Minangkabau melawan salah satu kerajaan besar di Jawa, tanpa ada pihak yang menang atau kalah.
Menurut Prof. Van der Tuuk, kata Minangkabau berasal dari kata pinang khabu yang artinya tanah asal. Pendapat serupa di kemukakan oleh seorang guru besar Universitas Madras yaitu Prof. Dr. Muhammad Hussein Nainar yang berpendapat bahwa kata Minangkabau berasal dari kata menon khabu yang artinya tanah pangkal. Sedangkan menurut Prof. DR. RM Ng. Poerbatjaraka, nama Minangkabau berasal dari kata minanga kanwa / minanga kembar yang adalah pertemuan 2 sungai besar.
Namun, menurut sumber lain, Konon pada masa lalu terjadi peperangan yang berlangsung lama antara negeri Minangkabau melawan salah satu kerajaan besar di Jawa, tanpa ada pihak yang menang atau kalah.
Menurut Prof. Van der Tuuk, kata Minangkabau berasal dari kata pinang khabu yang artinya tanah asal. Pendapat serupa di kemukakan oleh seorang guru besar Universitas Madras yaitu Prof. Dr. Muhammad Hussein Nainar yang berpendapat bahwa kata Minangkabau berasal dari kata menon khabu yang artinya tanah pangkal. Sedangkan menurut Prof. DR. RM Ng. Poerbatjaraka, nama Minangkabau berasal dari kata minanga kanwa / minanga kembar yang adalah pertemuan 2 sungai besar.
0 Response to "Legenda Asal Nama Minangkabau 2"
Posting Komentar