Candi Cetho : Warisan Leluhur di Lereng Barat Gunung Lawu



Di lereng barat Gunung Lawu terdapat warisan leluhur yang menawan berupa bangunan candi. Ya, itu adalah candi Cetho. Kompleks bangunan candi Cetho  terletak di lereng barat Gunung Lawu tepatnya di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. Sudah banyak wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri yang mengunjungi candi Cetho untuk menikmati keindahan dan kemagisannya. Candi Cetho berada di ketinggian 1496 m dari permukaan air laut. Udara di tempat ini sangat sejuk dan candi sering berselimut kabut. Saat akan memasuki kompleks candi Cetho, para pengunjung akan disambut dengan kabut dan gapura yang menjulang tinggi.



Candi Cetho merupakan candi yang bercorak agama Hindu. Pola halamannya berteras dengan susunan 13 teras meninggi kearah puncak. Bentuk bangunan berteras ini mirip dengan bentuk punden berundak masa prasejarah. Tahun pendirian candi Cetho, prasasti dengan hutuf jawa kuno pada dinding gapura teras ke VII berbunyi “Pelling padamel irikang buku tirtasunya hawakira ya hilang saka kalanya wiku goh anaut iku 1397”, yang dapat ditafsirkan peringatan pendirian tempat peruwatan atau tempat untuk membebaskan dari kutukan dan didirikan tahun 1397 saka (1475 M).
Candi Cetho memiliki fungsi yaitu sebagai tempat ruwatan yang dapat dilihat melalui symbol-simbol dan mitologi yang ditampilkan oleh arca-arcanya. Mitologi yang disampaikan berupa cerita Samudramanthana dan Garudeya. Sedangkan simbol penggambaran alat kelamin laki-laki dan alat kelamin wanita dapat ditafsirkan sebagai lambang penciptaan atau dalam hal ini adalah kelahiran kembali setelah dibebaskan dari kutukan.



Untuk dapat mencapai candi Cetho pengunjung dari Solo harus melewati jalan aspal yang mulus, berkelok  dan menanjak. Banyak melewati tikungan-tikungan, jadi sebaiknya gunakan kendaraan yang kondisinya baik dan siap melewati medan yang demikian. Bila kendaraan yang digunakan tidak dalam kondisi baik, maka bersiaplah untuk mendorong kendaraan yang tidak bisa menanjak, tapi semoga ini tidak terjadi J gunakan kendaraan yang baik saja.  Dari kota Solo menuju candi Cetho akan menghabiskan waktu sekitar 2 hingga 2,5 jam, tergantung kecepatan juga :D. Sepanjang perjalanan menuju candi Cetho mata akan dipuaskan dengan pemandangan alam yang indah seperti hamparan perkebunan sayur, kebun teh kemuning dan bukit.




Bagi penyuka peninggalan sejarah, candi Cetho merupakan objek wisata menarik di Indonesia untuk dikunjungi. Untuk dapat menikmati keindahan candi Cetho, hanya perlu membayar tiket masuk Rp 3.000,00 untuk wisatawan lokal dan Rp 10.000,00 untuk wisatawan asing.

0 Response to "Candi Cetho : Warisan Leluhur di Lereng Barat Gunung Lawu"

Posting Komentar